Kamis, 12 Januari 2012

SUMBER KENCONO: Operasional Dikurangi 40%


www.blogbelajarpintar.blogspot.com
Foto : ilustrasi google.com

JAKARTA: Kementrian Perhubungan akhirnya memberikan sanksi administratif kepada PO Sumber Kencono terkait dengan kecelakaan pada 1 Januari 2012. Perusahaan itu diminta mengurangi 40% operasional armadanya di lintasan Surabaya-Madiun-Solo-Jogja.

“Sumber Kencono harus melakukan kajian dan evaluasi pelayanan operasional berupa pengurangan jumlah kendaraan yang beroperasi di lintasan tersebut sebanyak 40% selama 1 minggu ke depan,” kata Kasubdit Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmadi ZB, Kamis.

Dia menambahkan Kemenhub memberikan 5 sanksi administratif yaitu pembekuan terhadap kendaraan yang mengalami kecelakaan serta penggantinya.

Selain itu, pihak Sumber Kencono juga harus berkomitmen untuk mengimplementasikan Sistem Manajemen Keselamatan Angkutan Umum secara efektif dan serius dalam upaya meningkatkan keselamatan di jalan. Sumber Kencono juga harus melakukan pembinaan terhadap pengemudi dengan bekerja sama dengan Direktorat Keselamatan Transportasi Darat.

“Sumber Kencono juga akan menyerahkan Kartu Pengawasan Kendaraan kepada Kemenhub setelah diterimanya sanksi yang berupa surat pembekuan,” ujar Ahmadi.

Dengan keputusan tersebut, Pimpinan PO Sumber Kencono, Setyaki Sasongko mengatakan pihaknya berjanji untuk meningkatkan kualitas dan kinerja ke depan, terutama yang berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM) yang nantinya dijadikan sopir bus.

Setyaki juga memohon maaf kepada korban kecelakaan dan mengatakan akan terus berupaya memperbaiki kinerja dengan melaksanakan sanksi yang ditetapkan Kemenhub.

“Kami akan terus mengintrospeksi diri dan terus memperbaiki segala hal. Terutama mengenai SDM atau sopir-sopir kami, kami akan terus tingkatkan kualitasnya dengan terus mengutamakan keselamatan,” ujar Setyaki.

Setyaki menjelaskan dalam melakukan penerimaan sopir pihaknya melakukan test kesehatan, tes psikologi, dan pelatihan-pelatihan yang dikawal dengan sopir. Selain itu, lanjutnya, sebanyak 50% dari armada PO. Sumber Kencono menggunakan sarana GPS, yang sewaktu-waktu siap untuk diaudit di provider.

Dalam hal ini, Setyaki mengatakan sebaiknya bila terjadi kecelakaan lalu lintas jangan hanya dilihat dari sisi tunggal saja, tetapi juga melihat dari setiap sisi sehingga semua penyebab kecelakaan bisa diungkap dengan sejelas mungkin.

Anggota Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan sedikitnya ada 77 kecelakaan transportasi yang melibatkan perusahaan bus Sumber Kencono di Jawa Timur dalam tiga tahun terakhir. Kecelakaan terakhir yang menimpa bus Sumber Kencono pada 1 Januari 2012 di Surabaya.

Kejadian itu mengakibatkan enam orang tewas dan belasan lainnya luka-luka. Hal ini harus disikapi serius oleh Kemenhub.

“Secara manajerial memang harus dilakukan audit total terhadap operator bus ini karena sudah terlalu sering terjadi kecelakaan,” kata Tulus yang juga Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta.

Dia menyarankan segera dilakukan audit menyeluruh terhadap operator bus ini, mulai dari aspek keselamatan, kualitas sopir, waktu istirahat sopir, dan sistem setoran. Menurut Tulus, Kemenhub pasti sudah memiliki parameternya sendiri dalam menilai apakah kasus Sumber Kencono ini patut diberi sanksi pencabutan izin operasi atau tidak.

“Kemenhub punya peraturannya sendiri tapi saya kira ini sudah terlalu parah. Maka saya rasa sangat rasional jika Sumber Kencono diberi sanksi tegas,” ucapnya. (Faa)










sumber: http://www.bisnis.com/articles/sumber-kencono-operasional-dikurangi-40-percent

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post