Senin, 03 Oktober 2011

kerajinan mainan dari kertas

Dusun Pandes Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul merupakan salah satu dusun yang masih membuat berbagai mainan kertas. Meski sudah tergusur oleh mainan plastik asal China, warga dusun masih banyak yang setia membuat mainan kertas disela-sela kesibukannya sebagai petani.
Pengrajin Mainan Kertas Yang Tersisa

Mbah Kerto (80) warga Dusun Pandes, Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul masih membuat berbagai mainan tradisional dari bahan kertas bekas dan bambu seperti othok-othok, payung kertas, wayang kertas dan angkrek untuk dijual di sekitar Yogyakarta dengan harga Rp 1.000 - Rp 2.000/buah.
Pengrajin Mainan Kertas Yang Tersisa

Wayang angkrek menggunakan bahan kertas bekas masih dibuat sebagian warga Dusun Pandes terutama yang sudah tua disela-sela kesibukannya di sawah tiap hari.

Pengrajin Mainan Kertas Yang Tersisa

Meski sudah tergusur oleh mainan plastik produk Cina, mainan kertas dari Dusun Pandes pernah berjaya di tahun 1970 sehingga banyak warga yang menggantungkan hidupnya dari membuat mainan kertas tradisional tersebut. Berbagai mainan kertas itu dijual dengan harga Rp 1.000 - Rp 2.000/buah.
Pengrajin Mainan Kertas Yang Tersisa

Hanya dengan pewarna tradisional semacam teres, sebuah mainan kertas wayang angkrek dalam waktu 20 menit bisa dibuat oleh seorang pengrajin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post